Dampak Negatif Sampah Plastik Bagi Tanah

Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit.

 

Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang. Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable).

 

Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara. Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui.

 

Semakin banyak penggunaan plastik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut. Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun.(1)

 

Ada beberapa alasan mengapa plastik begitu banyak digunakan masyarakat secara luas, antara lain: Keterbatasan dalam memilih alternatif selain plastik, Plastik dinilai lebih murah dibandingkan produk-produk ramah lingkungan, dan plastik dinilai sangat praktis untuk digunakan sehari-hari. (2) Tentu hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah maupun LSM untuk mengedukasi masyarakat dan memfasilitasi segala bentuk kesulitan masyarakat secara umum untuk mendapatkan produk ramah lingkungan.

 

Mengapa hal ini sangat perlu dilakukan?

 

yaitu agar kita dapat meminimalisir sampah plastik yang tidak bisa terkontrol lagi. Mungkin sebagian dari kita sudah mengetahui bahwa sampah plastik sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar kita. Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa sampah plastik bisa mencemari  tanah, air, laut, bahkan udara.

 

Khusus untuk Tanah, yang memang menjadi beberapa sumber utama kehidupan, seperti sumber mata air, dan tempat bertumbuhnya pohon, sangat berdampak apabila pencemaran sampah plastik tidak ditangani secara serius. Berikut beberapa dampak apabila tanah tercemari sampah plastik:

 

  1. Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
  2. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing. Di tempat pembuangan umum atau TPU, sampah akan terus menumpuk dan mencemari tanah sekitarnya. Sampah yang menumpuk di tanah mengeluarkan zat berbahaya yang membuat tidak ada tumbuhan dapat tumbuh di sekitarnya. (3)
  3. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
  4. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang meresap ke dalam tanah.
  5. Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu menyuburkan tanah. Turunnya kesuburan tanah akan berdampak pada produktivitas tanah. Tanah tidak lagi berkualitas dan menghasilkan banyak tanaman.. Akhirnya, tanah menjadi tandus, kering, dan gersang sehingga tidak dapat menopang kehidupan di sekitarnya. (4)

 

Sangat mencemaskan bukan dampak negatif sampah plastik apabila sudah mencemari tanah. Maka, mulai dari diri kita sendiri untuk mulai mengurangi penggunaan plastik, membantu mengingatkan orang terdekat untuk peduli terhadap lingkungan.

 

Salah satu upaya yang paling mudah dilakukan adalah dengan membawa tas belanjaan yang kita bawa dari rumah, sehingga tidak menggunakan plastik sebagai wadah belanjaan kita, atau kita bisa menggiatkan kegiatan daur ulang mulai dari keluarga kita. Ajak anak/saudara kita untuk membuat hiasan/benda dari sampah plastik.

 

Daur ulang sampah plastik, selain mengurangi beban sampah plastik, juga bisa meningkatkan kreatifitas kita dan bahkan bisa menjadi ladang bisnis yang ramah lingkungan. Dan hal ini sangat sejalan dengan pilar-pilar AQUA Bijak Berplastik. 3 Pilar utama AQUA Bijak Berplastik:

 

  • Pengumpulan

Bersinergi dengan Pemerintah dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengumpulkan dan mendaur ulang sampah plastik, menerapkan teknologi pengumpulan sampah yang inovatif dan melakukan pemberdayaan pekerja persampahan terutama di sektor informal.

  • Edukasi

Berkolaborasi dengan media, institusi pendidikan, LSM, ritel dan penyedia layanan melalui platform digital memimpin kampanye edukasi pengelolaan sampah yang akan mendorong peningkatan kesadaran dan perubahan perilaku.

  • Inovasi

Berkomitmen untuk membuat kemasan 100% dapat digunakan kembali, didaur ulang atau dijadikan kompos. Terus melakukan riset dan inovasi untuk mendorong penggunaan kemasan yang sirkular dan menciptakan dampak yang positif bagi lingkungan.

 

Danone-AQUA berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik yang masuk ke lautan melalui pendekatan yang komprehensif dengan menciptakan model bisnis sirkular, dimana saat ini 70% bisnis Danone-AQUA telah berasal dari produksi air minum dengan kemasan galon guna ulang. Selain itu, perwujudan komitmen Danone-AQUA dilakukan melalui tiga langkah penting, dimulai dari pengembangan ekosistem pengumpulan sampah plastik, edukasi bagi konsumen untuk turut bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan dan inovasi atas kemasan yang digunakan. Maka dari itu mari bantu AQUA dalam mewujudkannya dalam bijak berplastik, Sudah Minum AQUA hari ini? (5)

 

  1. https://environment-indonesia.com/dampak-plastik-terhadap-lingkungan/
  2. https://www.validnews.id/Ini-Alasan-Masyarakat-Sulit-Kurangi-Penggunaan-Plastik-hgl
  3. https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/26/151413969/penurunan-kualitas-lingkungan-akibat-sampah?page=all
  4. https://budi.kemdikbud.go.id/buku/pdf/Sampah-dan-Pencemaran-Wiwik-Sulistiyningsih_0.pdf
  5. https://bijakberplastik.aqua.co.id/pilar/?tabid1=0&tabid2=0