GDP Jepang April-Juni 2020 Diprediksi Minus 20 Persen

Gross Domestic Product (GDP) Jepang untuk April Juni 2020 diperkirakan bakal minus 20 persen karena perekonomian tak bisa berjalan dengan mulus akibat pandemi corona. "Bukan hanya perekonomian dalam negeri yang tidak bisa berputar mulus, juga terkait perdagangan ke luar negeri dan di luar negeri pun, misalnya di AS, juga semakin menurun drastis perekonomiannya. Tak ada daerah yang memiliki perekonomian baik saat ini," jelasnya. Dari Januari hingga Maret 2020, GDP telah menurun 0,9 persen dibandingkan dengan 3 bulan sebelumnya, atau minus 3,5 persen per 1 April 2020 dalam hal tingkat pertumbuhan tahunan.

Sudah mencapai minus 3,5 persen, untuk perhitungan sampai dengan akhir Juni 2020 mendatang, ahli ekonomi tersebut memperkirakan bisa minus 20 persen. "Keadaan ekonomi dunia parah dalam waktu dekat ini termasuk Jepang yang harus menguras cadangan keuangannya untuk antisipasi pandemi corona sebagai fokus utama yang memakan ratusan triliun yen bahkan seperempat GDP nasionalnya," ujarnya. Seperti diumumkan PM Jepang Shinzo Abe 25 Mei lalu, anggaran antisipasi Jepang terkait pandemi corona termasuk untuk mengangkat kembali para pengusaha Jepang, mencapai lebih dari 200 triliun yen yang dianggarkan pada anggaran tambahan pertama dan anggaran tambahan kedua tahun fiskal ini.

Sementara infeksi corona semakin meningkat lagi di Tokyo, dengan korban kemarin bertambah 22 orang. Kenaikan pertambahan korban terinfeksi berturut setiap hari selama minggu ini sejak Senin lalu. Jumlah orang yang ke luar sudah mendekati hari normal sebelum pandemi corona.

Satu kumpulan terinfeksi sampai sekitar 10 orang sekaligus di satu tempat yaitu terjadi di sebuah rumah sakit di Koganei Tokyo juga terjadi dua hari lalu. Kebanyakan korban terinfeksi separuhnya terkait dengan dunia malam, night club, bar, daerah prostitusi dan sebagainya. "Jauhkan kehidupan malam kalau mau tidak terinfeksi corona, salah satu kunci kehidupan kita," papar Dr Kakuta, Jumat (29/5/2020).

Dr Toru Kakuta (64) adalah Wakil Ketua Asosiasi Dokter Metropolitan Tokyo, lulusan Universitas Kedokteran Tokyo pada tahun 1980. Setelah bekerja di Departemen Radiologi Pusat Kanker Aichi, Bedah Pertama Universitas Medis Yamanashi, dan seorang peneliti tamu di Universitas California, Los Angeles (UCLA), mendirikan Klinik Gastroenterologi Kakuda Bedah di Tokyo pada tahun 1991. Direktur Asosiasi Dokter Tokyo sejak 2009 dan menjadi Wakil Ketua sejak 2015.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: [email protected]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *