Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, memonitor pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Depok, Senin (4/5/2020). Sebagai kota pertama yang penduduknya menjadi pasien Covid 19 nomor 1, 2, dan 3, sejak awal Depok menjadi sorotan. Apalagi Depok berdekatan dengan kota Jakarta, yang menjadi episentrum penyebaran virus.
"Yang pertama kali (terkonfirmasi) warga Depok, meskipun banyak yang mengatakan sebelum itu mungkin sudah terjadi, tapi yang terekspos secara official warga Depok, pasien nomor 1, 2, 3," ujar Mendagri dalam keterangannya, Senin (4/5/2020). "Dia (pasien Covid 19) ada kegiatan di Jakarta. Inilah menjelaskan bagaimna hubungan di Jakarta dan Depok dan daerah lain, saling bertimbal balik," lanjutnya. Tito juga menyinggung soal posisi Depok dan kota Jakarta. Kota Jakarta sebagai sebagai kota megapolitan tidak bisa terpisahkan dari kota satelit di sekitarnya mulai dari Tangerang, Depok, Bekasi dan Bogor.
Antara Jakarta dengan daerah sekitarnya hampir tidak memiliki batas alam seperti kota atau provinsi lainnya. "Kalau ditanya mana batasnya, itu dipeta saja ada batasnya, beda misalnya dengan Babel, Kepri atau di Bali, jelas ada batas alamnya, tapi dia Jakarta dan daerah sekitarnya, tidak ada," ujar Menteri Tito. Mantan Kapolri itu berujar, apapun yang terjadi di Jakarta, dengan cepat berefek pada daerah sekitarnya.
Gejolak yang terjadi di Jakarta dan daerah sekitarnya juga akan mempengaruhi gejolak di berbagai bidang dengan greater yang dikenal dengan istilah Jabodetabek. Bahkan Tito mengatakan lebih dari 10 juta penduduk dapat dengan mudah hilir mudik antar kota untuk bekerja, baik dengan bis maupun transportasi commuter. "Dinamika yang terjadi kita tahu betul penduduknya itu 10 jutaan, tapi tiap hari dia bisa menjadi belasan juta. Orang orang yang hilir mudik, commuter, dari Tangerang, Depok Bekasi dan Bogor," katanya.
Jakarta merupakan daerah dengan jumlah pasien positif Covid 19 dan dengan tingkat kematian tertinggi di Indonesia akan mempengaruhi kota lain yang ada di sekitarnya, yaitu daerah Bodetabek. Menteri Tito mengatakan Kemendagri memberikan perhatian kepada daerah daerah yang menjadi daerah merah tertinggi dan akan memantau pelaksanaan PSBB untuk mengurangi dampak penyebaran Covid 19 di daerah tersebut. "Saya sudah berkunjung kepada Gubernur DKI Jakarta Pak Anies Baswedan bulan lalu, langsung saya lanjutkan ke Jawa Barat, setelah itu saya langsung ke Banten, dan berkumpul dengan semua bupati di Banten dan yang belum saya datang memang mohon maaf dengan kota Depok dan Kabuapaten atau Kota Bekasi," ujarnya.