PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) punya jurus utamamenghadapi efek pandemi corona atau Covid 19 terhadap bisnis, yakni menjaga kecukupan likuiditas. Termasuk di dalamnya perseroan menerbitan obligasi rupiah sebesar Rp 1 triliun, emisi global bonds 500 juta dolar Amerika Serikat, serta meningkatkan pengumpulan dana murah. "Selain itu, untuk menekan dampak pandemi Covid 19, Bank Mandiri juga mendukung upaya restrukturisasi debitur terdampak Covid 19," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar saat teleconference di Jakarta, Senin (8/6/2020).
Dia menjelaskan, Bank Mandiri juga memiliki konsistensi dalam mengembangkan segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Perseroan menyalurkan kredit UMKM hingga Maret 2020 mencapai Rp 89,2 triliun, tumbuh 6,90 persen dibanding periode sama tahun lalu. "Salurkan kepada lebih dari 929 ribu pelaku UMKM," kata Royke.
Sementara itu, untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) selama tahun 2020 hingga Maret, total KUR yang disalurkan mencapai Rp6,58 triliun atau tumbuh 27,2 persen dibanding periode sama tahun lalu dengan jumlah penerima sebanyak 79.060 debitur. “Saat ini kami terus berupaya menjaga kualitas asset dan bisnis karena pandemi ini sangat berpotensi memberikan dampak bagi bisnis perseroan,” pungkas Royke.