Kondisi Sebenarnya Pria yang Dijemput Petugas Berpakaian APD di Lombok, Begini Penjelasan Dinkes

Viral video seorang pria dijemput paksa petugas medis berpakaian alat pelindung diri (APD) di Lombok. Dalam video berdurasi singkat itu, tampak beberapa petugas pun terus berupaya membawa pria tersebut. Pria tersebut tampak mengamuk seolah menolak dibawa petugas medis.

Bahkan, petugas terlihat kesusahan saat hendak memasangkan masker pada pria itu. Sesekali pria tersebut pun terdengar berteriak. Tak ayal, video itu pun beredar di media sosial baru baru ini.

Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, kejadian itu terjadi di Kelurahan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Pria itu disebut terinfeksi virus corona ( APD ). "Seorang pria dengan status positif corona menolak berobat di kelurahan Lingsar, kabupaten Lombok Barat.

Pria tersebut menolak berobat karena takut dikucilkan. Atas bantuan Tim Medis, TNI, POLRI dan perangkat Kelurahan, akhirnya berhasil mengevakuasi pria tersebut keluar dari dalam rumah," begitu keterangan pada postingan yang beredar di media sosial. Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Made Ambaryati angkat suara.

Made Ambaryati membenarkan kejadian yang terlihat dalam video viral itu. Dijelaskannya bahwa pria dalam video viral itu diduga mengalami gangguan jiwa. Ia pun menjelaskan bahwa pria tersebut tidak dalam status positif corona.

Hanya saja, kata dia, pria tersebut sempat menunjukkan hasil reaktif berdasarkan rapit diagnostic test (RDT). "Yang ramai di Instagram itu, memang dari hasil rapit diagnostic test (RDT) orang tersebut menunjukan hasil reaktif, kalau yang positif itu tidak akan di rumah, kita isolasi semua di rumah sakit," kata Ambaryati, Rabu (22/2/2020) seperti dikutip dari Kompas.com. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pria tersebut adalah mertua dari seorang pasien positif Covid 19 di Kabupaten Lombok Barat.

Saat ini, pasien Covid 19 itu sedang menjalani perawatan di rumah sakit. "Dia adalah mertua dari pasien positif yang saat ini sedang di RSUD," ujar Ambaryati. Ia menambahkan, pria tersebut telah diperiksa di Puskesmas Desa Sigarongan.

Selain itu, pria tersebut juga telah dirujuk berobat ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mataram. "Sebetulnya istrinya itu sudah kooperatif,"kata Kepala Dinas KesehatanKuningan, Susi, Sabtu (11/4/2020). Menurut Susi, warga di salah satu desa di Kecamatan Lebakwangi langsung di bawa ke RS Citra Ibu.

"Tadi dirujuk ke RS Insfeksi RSUD 45 atau eks RS Citra Ibu," ujarnya. Susi mengonfirmasi,pasientersebut benar sempat dirawat di salah satu rumah sakit diKuningan. Adapun ia mengalami gejala yang sama seperti gejalaCovid 19, yaitu demam, batuk, dan pilek.

"Sipasienditest rapid oleh pihak RS, karena PDP," ujarnya. Susi mengatakan, saatrapidtestpertama,pasientersebut hasilnya negatif sehingga kondisinya pun bagus. Itu dibuktikan dengan hasil rontgen.

"Setelah itu jugapasienmembaik sehinggapasienini boleh dipulangkan," kata Susi. Susi menuturkan, ketikapasiendipulangkan, pihak rumah sakit konsultasi dulu dengan dokter di Crisis CenterCovid 19Kuningan. "Benar pas itu juga diizinkan pulang karena hasilrapidtestsaat itu negatif," ungkapnya.

Susi mengatakan, pulangnyapasiendan saat beberapa hari di rumahnya. Tentu mendapat pengawalan tim medis. "Saat dipulangkan pun sipasiendiharuskan kembali untuk mengikutirapidtestyang kedua. Kebetulan tes yang kedua itu tadi pagi (Sabtu, 11/4/2020) di Labkesda dan hasilnya positif, " ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *