Apabila kita jalan jalan di Sapporo Hokkaido Jepang kini ada 10 toko Oppai Pub yang besar dan banyak pelanggannya. Mereka juga melakukan antisipasi Corona dengan berbagai cara sehingga membawa sensasi baru di dalam pub atau klub malam. Satu hal yang menarik, mungkin sekalian dibuat guyonan bersama tamu, yaitu cara penggunaan disinfektan bagi para tamu kepada gadis pelayannya yang biasa disebut Kyabakura.
Oppai Pub adalah pub payudara. Di sini tamu boleh mencium payudara sang kyabakura. Namun kini dengan pandemi Corona, antisipasi yang dilakukan sebagai proforma di awal masuk tamu harus bersih bersih. Setelah itu duduk tamu berjauhan sekitar 2 meter satu sama lain, juga sesuai protokol antisipasi pandemi Corona.
Setelah tamu duduk, datanglah sang kyabakura. Di situ sudah mulai lain. Keadaan berdua sudah seperti suami isteri sangat dekatlah satu sama lain. Sang kyabakura sengaja pakai baju longgar agar mudah membuka dan atau dibuka pakaiannya oleh sang tamu. Lalu apa lainnya saat ini di masa new normal?
"Saat bertemu sang tamu, kyabakura tersebut mulailah bersih bersih menggunakan disinfektan di depan mata sang tamu, supaya sang tamu yakin kyabakura bersih," lanjut sumber itu lagi. Setelah itu barulah sang tamu boleh melakukan kencan dengan sang kyabakura. Acara tambahan kreativitas plesetan dari jaman new normal ini dilakukan di Oppai Club untuk canda dan tawa bersama, yang tampaknya malah membuat semakin menarik klub malam itu saat ini.
Sebaliknya para gubernur di Jepang semakin pusing kepala saat ini karena sekitar separuh dari terinfeksi corona di Jepang umumnya dari dunia malam seperti Oppai Club tersebut, klub hosto dan tempat hiburan malam lain. Berapa biaya masuk Oppai Club di daerah Susukini Sapporo Hokkaido? Tidak mahal, sekitar 10.000 yen, plus biaya minuman. Justru biaya minuman keras yang mahal sehingga sekali bersantai ke sana mungkin habis sedikitnya 50.000 yen. Belum lagi kalau ada servis khusus dari sang kyabakura, itu biaya lagi.
Pernak pernik dunia malam memang tampaknya tidak beda, hanya kreativitas orang Jepang saja, malahan semakin menarik dikunjungi di masa pandemi Corona ini. Tinggal pihak pemda yang semakin kepusingan dengan ulah para pengunjung Om om tersebut. Ada larangan untuk menutup toko saat ini di Jepang. Semua bebas beroperasi seperti sebelumnya. Hanya himbauan saja agar melakukan berbagai antisipasi seperti penggunaan masker, disinfektan, duduk berjauhan dan sebagainya. Tapi kalau bulan sudah tenggelam, duduknya malahan semakin dekat di klub hiburan malam tentunya. Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: [email protected]