Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso mewanti wanti kepada para pemainnya yang menjalankan bisnis agar bisa ditinggal setelah kompetisi kembali bergulir. Situasi Pandemi di Indonesia membuat kompetisi Liga 1 2020 dihentikan untuk sementara. Sudah kurang lebih selama dua bulan ini tidak ada pertandingan sepak bola yang digelar di Indonesia.
Hal ini membuat para pemain mencoba melakukan hal lain untuk tetap produktif. Salah satunya adalah berbisnis seperti yang dilakukan sebagian dari punggawa Persebaya. Sebut saja Oktafianus Fernando, Koko Ari, Rizky Ridho hingga Rendi Irwan yang menekuni bisnis kuliner.
Menanggapi kegiatan para pemainnya tersebut, Aji Santoso selaku pelatih bisa mewajarkan karena banyak waktu kosong yang dimilik pemainnya. Namun, pria asal Malang ini menegaskan jika kompetisi kembali bergulir, Aji meminta para pemainnya meninggalkan bisnisnya tersebut dan fokus bersama Persebaya. Dirinya pun tak segan untuk melarang para pemainnya mengurusi bisnis yang saat ini mereka jalani.
"Ada pemain pemain kita yang menggunakan waktu kosong untuk berbisnis, saya ijinkan." "Tetapi jika kompetisi sudah dimulai dan kita sudah kembali berlatih, pasti akan saya larang," tegas Aji dilansir laman resmi Persebaya. Aji beralasan tidak ingin konsentrasi para pemainnya terganggu karena tugas utama mereka adalah bermain sepak bola.
"Tugas utama pemain adalah bermain sepak bola untuk Persebaya." "Saya tidak mau konsentrasi mereka terganggu," ungkap Aji. Dirinya berharap para pemain bisa fokus dan berjuang bersama untuk Persebaya.
"Saya kepingin mereka benar benar fokus berjuang bersama sama untuk Persebaya." "Himbauan ini untuk semua pemain agar diperhatikan," imbuhnya. Namun Aji hanya meminta ketika kompetisi kembali berjalan para pemain untuk fokus berlatih bersama Persebaya, bukan menutup usaha bisnis mereka.
Aji menyarankan jika usaha mereka berkembang bisa diserahkan kepada orang lain. "Kalau sudah mulai latihan tidak boleh lagi bisnis bisnis sampingan, mohon untuk diserahkan kepada yang lain," jelasnya. Sementara itu,mengenai kompetisi Liga 1 2020 sendiri hingga kini masih belum menemukan titik terang kapan akan kembali berlangsung.
Persebaya sendiri meminta secepatnya dari pihak PSSI untuk menentukan masa depan kompetisi tersebut. Karena hal ini bisa menjadi salah satu pertimbangan klub untuk melakukan perencaaan di masa depan. "Tadi kami sudah menyampaikan saran serta masukan kepada PSSI terkait kelanjutan kompetisi." kata Manajer Persebaya, Candra Wahyudi dikutip dari laman PSSI.
"Selain itu, update perkembangan Covid 19 di tempat kami (Surabaya) dan sekitarnya. Setiap daerah tentu berbeda dinamika persebaran Covid 19 dan belum tahu ujungnya kapan berakhir," tambahnya. Permintaan manajer klub berjuluk Bajul Ijo tersebut disampaikan dalam rapat virtual antara PSSI dengan perwakilan Liga 1, Rabu (27/5). Rapat yang berlangsung sekitar empat jam ini, PSSI juga mengundang perwakilan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Menanggapi masukan perwakilan beberapa klub Liga 1 termasuk dari manajer Persebaya Surabaya, PSSI melalui Plt Sekjen Yunus Nusi memberikan tanggapannya. Yunus menerangkan bahwa masukan masukan yang diberikan oleh perwakilan klub Liga 1 telah diterima PSSI. "Setelah kemarin kami melakukan diskusi dengan APSSI dan APPI hari ini kami melanjutkan diskusi dengan seluruh klub Liga 1 2020."
"Seluruh klub memberikan saran serta masukan terkait kompetisi bila harus berlanjut atau dihentikan." "Termasuk PSSI harus melakukan protokoler kesehatan saat berlatih, perjalanan, dan bertanding kepada tim bila kompetisi dilanjutkan," kata Yunus Nusi. Ia menambahkan bahwa hasil rapat ini akan langsung dilaporkan kepada Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan untuk dibawa dalam rapat emergency Komite Eksekutif nantinya.
Rapat Komite Eksekutif PSSI dilakukan setelah 29 Mei menunggu info pemerintah terkait status darurat corona.