Saat ini, mencari pinjaman tanpa jaminan untuk keperluan pribadi maupun modal usaha tidaklah sulit. Berbagai platform menyediakan fasilitas pinjaman online. Cukup bermodalkan KTP, dana bisa langsung cair dan ditransfer ke rekening kita.
Namun, di balik kemudahannya, pinjaman ini bisa jadi bumerang kalau kita tidak bijak. Karenanya, perlu strategi untuk mengelola dana tersebut supaya kita tidak dipusingkan dengan pembayaran cicilan. Beberapa tips berikut ini bisa kamu simak.
Buat Perencanaan sebelum Pengajuan Pinjaman Online
Sebelum melakukan pengajuan, pastikan kita sudah memilih penyedia jasa yang tepercaya, terdaftar di OJK, bunga dan tenornya wajar, serta mengukur kesanggupan membayarnya. Pastikan pula kita sudah punya rencana atas uang itu. Usahakan pinjaman yang diajukan adalah pinjaman produktif.
Apa bahayanya jika kita belum punya rencana atas dana tersebut? Bisa jadi ketika rencana bisnis sudah ditentukan, dananya sudah habis untuk keperluan lain. Mau tidak mau kita mencari suntikan dana kembali.
Selain itu, kita juga perlu menyusun skema pembayaran cicilannya setiap bulan. Misalnya, kita mengajukan pinjaman uang 3 juta ke Finmas dengan masa tenor pinjaman 90 hari. Bunga maksimum per tahun 35%, biaya admin Rp330.000,00, dan bunga harian 0,27%. Rincian pembayarannya sebagai berikut.
Jumlah pinjaman pokok Rp3.000.000,00
Biaya admin Rp330.000,00
Total bunga 0,27%*(3.000.000+330.000)*91 = Rp818.188,00
Jumlah tagihan = Rp3.000.000,00 + Rp330.000,00 + Rp818.188,00 = Rp4.148.181,00
Cicilan per bulan = Rp1.382.727,00
Dengan demikian, kita harus menyisihkan uang sejumlah Rp1.382.727,00 setiap bulan.
Maksimalkan Dana untuk Belanja Produktif
Untuk memperbesar kemampuan membayar cicilan, maksimalkan dana pinjaman untuk belanja yang produktif. Misalnya, memulai UMKM atau start up, menambah modal usaha, atau investasi. Dengan demikian, uang bisa terus diputar. Keuntungan yang dihasilkan dari usaha itu dapat kita gunakan untuk membayar cicilan.
Bagaimana dengan keperluan konsumtif? Tak masalah jika Anda punya sumber pendapatan lain yang bisa diandalkan. Bisa juga barang yang dibeli dimaksimalkan fungsinya, misalnya membeli mobil atau sepeda motor, lalu disewakan atau bergabunglah menjadi pengemudi transportasi online. Dengan demikian, kita bisa mendapatkan pendapatan lain di luar pendapatan utama.
Buat Anggaran Keuangan secara Rinci
Tak hanya mencatat pemasukan dan pengeluaran, kita juga perlu menetapkan prioritas dalam pos-pos pengeluaran. Kenali pos-pos pemasukan yang dapat ditingkatkan dan pos-pos pengeluaran yang harus diutamakan atau dikesampingkan. Pastikan pembayaran cicilan menjadi prioritas utama selain pos-pos rutin seperti makan, biaya pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan primer lainnya.
Mengapa ini perlu kita lakukan? Karena ketika kita punya uang, ada godaan untuk menambah konsumsi. Bisa jadi kita akan membelanjakan uang untuk hal yang belum atau bahkan tidak dibutuhkan.
Jangan Menunda Pembayaran Cicilan
Pastikan membayar cicilan tepat waktu, ya. Jika kita menunda-nunda waktu pembayaran cicilan, beban yang kita tanggung akan semakin berat. Bisa pula kita dikenai denda. Yang pasti, siapkan mental jika harus menghadapi debt collector.
Lebihkan Pembayaran Cicilan jika Ada Uang Lebih
Jika ada uang lebih, tak ada salahnya untuk melebihkan cicilan. Hal ini bisa dilakukan untuk jaga-jaga jika periode selanjutnya kita tidak bisa menutup cicilan secara penuh. Selain itu, waktu pelunasannya juga akan semakin cepat. Namun untuk hal ini, kita perlu mengecek dahulu apakah mungkin dilakukan tanpa adanya penalti yang dibebankan oleh institusi pemberi pinjaman tersebut.
Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan agar dana pinjaman online dapat terkelola dengan baik. Semoga menginspirasi.