Strategi pelacakan dan tes terkait Covid 19 didorong terus digencarkan oleh 35 pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah. Keterbukaan data juga penting agar pengendalian penyebaran Covid 19 di daerah dapat lebih optimal. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan itu pada webinar ”Fenomenologi Masyarakat Menghadapi Covid 19 dan Kesiapan Menjalankan Kehidupan New Normal”, Sabtu (1/8). Acara webinar itu diselenggarakan Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.
”Data (terkait Covid 19) pada kami (jumlahnya) lebih tinggi dari pusat. Kami berkomunikasi intens dan koordinasi (dengan pusat) untuk mencocokkan data agar data yang tertunda dapat dikurangi. Buka semua data dengan penuh integritas,” kata Ganjar. Ganjar menuturkan, keterbukaan itu juga berkaitan dengan strategi pelacakan, tes, dan perawatan. Menurut dia, beberapa waktu lalu, ada kepala daerah di Jateng yang tak mau melakukan tes agar daerahnya tak ada penambahan kasus.
Oleh karena itu, Pemprov Jateng pun melakukan tes secara diam diam. ”Begitu kami tes di satu titik, sudah dapat tiga (positif). Mereka sekarang bingung. (Padahal) jujur saja, pegang integritas," kata Ganjar tanpa menyebutkan daerah yang dimaksud tersebut. Menurut dia, saat pandemi Covid 19, pemerintah daerah tidak boleh menyembunyikan data atau dengan sengaja tidak melakukan tes Covid 19 kepada masyarakat supaya angka kasusnya rendah. Kebijakan tersebut berbahaya dan bisa berakibat fatal.
Pemerintah daerah semestinya tidak menyembunyikan data atau tidak melakukan tes Covid 19 kepada masyarakat dengan tujuan menghasilkan angka kasus yang rendah. Ganjar menambahkan, telah ada survei kecil di Jateng untuk mengetahui tingkat kepatuhan masyarakat. ”Ternyata hasilnyagradual(terdapat tingkatan). Cuci tangan nomor satu, lalu pakai masker, dan terakhir menjaga jarak. Artinya, terkait jaga jarak ini, masyarakat paling tak patuh,” katanya.
Untuk itu, ia pun meminta masyarakat untuk mulai menerapkan protokol kesehatan, dimulai dari hal hal kecil, seperti menjaga jarak, saat berada di warung makan. Sebab, sering kali hal hal seperti itu secara tak sadar luput dari perhatian individu. (KOMPAS.ID)