Menilik Hari Pertama Mal di Jakarta Buka, Bioskop dan Tempat Bermain Anak Masih Tutup

Mall di Jakarta sudah diizinkan beroperasi kembali oleh pemerintah, Senin (15/06/2020). Pengunjung harus mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan manajemen mall. Satu meja yang biasanya dapat digunakan untuk empat orang kini, hanya dapat digunakan untuk dua orang.

Pengunjung dapat makan pada satu meja dengan posisi duduk tidak berhadapan tetapi silang. Pada bagian tempat duduk diberi tanda silang yang mengartikan tidak boleh digunakan. Aturan tersebut juga berlaku bagi keluarga yang hendak makan di restoran tersebut dalam rangka pencegahan penularan virus corona.

Namun, tidak semua toko buka di hari pertama operasional mal setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan di Jakarta. Tempat tempat lainnya seperti bioskop, tempat bermain anak, tempat karaoke, dan gereja masih belum beroperasi seperti biasa. Pada pintu bioskop terdapat kertas pengumuman dari pemerintah DKI Jakarta berisi tulisan XXI tutup sejak 23 Maret hingga 05 April 2020.

"Terhitung tanggal 23 Maret hingga 05 April 2020 atau menyesuaikan dengan keputusan pemerintah provinsi DKI Jakarta maka tempat usaha ini ditutup sementara," isi tulisan pengumuman yang ditempelkan di pintu XXI Lippo Kramat Jati. Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmiah Lancet protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan Covid 19 hingga 85 persen. Dalam jurnal tersebut menurut dokter Reisa disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.

"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," kata Dokter Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020). Menurutnya, protokol jaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid 19 paling efektif menurunkan transmission rate atau angka penularan. Terutama, ketika berada di ruang publik, seperti transportasi umum.

Sebagaimana diketahui virus SARS CoV 2 menular atau ditularkan melalui droplet atau percikan air liur. Maka dalam hal ini, dokter Reisa juga menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan masker saat harus keluar rumah, terutama apabila menggunakan layanan transportasi publik. "Virus corona jenis baru penyebab Covid 19 menular melalui droplet atau percikkan air liur, maka wajib semua orang menggunakan masker, terutama ketika menggunakan transportasi," jelasnya.

Selanjutnya apabila terpaksa menggunakan transportasi umum, dokter Reisa mengimbau masyarakat agar menghindari memegang gagang pintu, tombol lift, pegangan tangga, atau barang barang yang disentuh orang banyak. Kalau terpaksa, maka harus langsung cuci tangan. "Apabila tidak memungkinkan, menggunakan air dan sabun, maka dapat menggunakan hand rub dengan kadar alkohol minimal 70 persen," katanya.

Kemudian, dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak meletakkan barang barang bawaan atau tas di kursi atau lantai transportasi umum. Selain itu, mengkonsumsi makanan atau minuman di transportasi umum juga sebaiknya tidak dilakukan, sebab dapat terkontaminasi. "Hindari menggunakan telepon genggam di tempat umum, terutama apabila berdesakan dengan orang lain, sehingga tidak bisa menjaga jarak aman," jelasnya.

"Hindari makan dan minum, ketika berada di dalam transportasi umum. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi, apalagi kalau menggunakan tangan yang tidak bersih," tambah dokter Reisa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *